Oleh : Syamsuddin
Aku betul-betul merasa ‘dikerjain’ saat menerima kado ulangtahun dari temanku. Setelah membuka lebih dari dua puluh lima buah bungkusan yang hanya berisi bungkusan lain yang lebih kecil, dalam ‘kado’ terakhir aku hanya mendapatkan secarik kertas yang menerakan : “Sorry ya, aku lupa memasukkan isinya. Sehingga aku harus menggantungkannya di pohon jambu di depan rumah. Mohon diambil dalam dua detik.”
Rasanya aku tak ingin untuk mengambilnya. Tapi teman-teman pada memaksaku. Dengan ditemani beberapa orang aku berjalan ke halaman. Aku melihat sebuah kantong plastik warna hitam tergantung di salah satu cabang pohon, tapi terlalu tinggi untuk dijangkau dari bawah. Maka terpaksalah aku malam-malam memanjat pohon jambu.
Di dalam kantong plastik itu memang ada sebuah kado yang terbungkus rapi. Lalu aku diiringi teman-teman kembali ke kamarku. Dan kulihat teman yang memberi kado sudah tak ada di tempat duduknya semula, aku tak tahu dia telah ‘ngacir’ kemana. Baca lebih lanjut