INFORMASI PENTING BUAT MAHASISWA BARU UNPAD 2010 (3)
“Home sweet home.” Mungkin itulah ungkapan yang ingin diucapkan semua mahasiswa saat kembali ke huniannya setelah beraktivitas di kampus maupun dengan segudang kegiatan lainnya. Kalimat seperti itu mudah saja diucapkan jika setiap harinya mereka pulang ke rumah, tempat di mana mereka selama ini hidup, tumbuh, dan tinggal bersama keluarga. Namun bagaimana halnya jika mereka harus tinggal di tempat baru saat menempuh studi?
Atas dasar inilah berbagai jenis tempat tinggal kini ditawarkan di kawasan sekitar kampus Unpad. Mahasiswa bisa dengan leluasa memilih untuk tinggal, baik di asrama dalam kampus Unpad, asrama mahasiswa provinsi, rumah sewa, ataupun kamar kost.
Asrama Unpad
Terdapat empat komplek asrama yang terletak di dalam lingkungan kampus Unpad Jatinangor, yakni Asrama Padjadjaran 2, asrama Pedca, asrama POMA, dan Bale Padjadjaran. Selain sama-sama terletak di dalam kampus, keempat komplek asrama tersebut memiliki sejumlah kesamaan dalam hal peraturan. Diberlakukan jam malam bagi mahasiswa, biasanya di atas pukul 22.00 WIB mahasiswa tidak diperkenankan masuk.
Lalu ada pula aturan tentang pergaulan antar lawan jenis. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, asrama sangat ketat dalam memperhatikan hal tersebut. Terdapat seorang kepala asrama, dan di sejumlah asrama seperti Asrama Padjadjaran 2 dan Bale Padjadjaran ada ibu asrama yang bertanggung jawab untuk mengawasi ketertiban sekaligus membantu sejumlah keperluan mahasiswa. Meski bertugas resmi sesuai jam kerja, baik kepala asrama dan ibu asrama dituntut untuk siap 24 jam jika memang diperlukan. Contohnya adalah saat ada penghuni yang jatuh sakit, mereka akan antar ke klinik atau rumah sakit terdekat.
Persoalan ongkos sewa dan fasilitas yang ditawarkan biasanya menjadi alasan untuk memilih asrama. Berikut ini sejumlah keterangan tentang ongkos sewa dan fasilitas asrama di dalam kampus:
1. Asrama Padjadjaran 2
Asrama yang satu ini mulai beroperasi sekitar tahun 2007 lalu. Dengan kapasitas 400 orang penghuni, 101 kamar tersedia untuk putri dan 96 kamar tersedia untuk putra. Meski masih di komplek yang sama, asrama putra dan putri ditempatkan terpisah. Terdapat aturan dilarang masuk bagi lawan jenis, kecuali dari pihak keluarga penghuni.
Sejak awal berdiri, keberadaan asrama ini ditujukan bagi mahasiswa tahun pertama yang berminat tinggal di asrama. Hal ini dilakukan dengan harapan agar mahasiswa baru mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Meski begitu, tak sedikit mahasiswa yang memutuskan untuk terus tinggal di asrama hingga lulus.
Setiap kamar maksimal dihuni oleh dua orang. Fasilitas yang disediakan cukup lengkap, yakni dua tempat tidur, dua meja belajar, dan satu kamar mandi. Dalam setiap kamar terdapat dua kamar mandi, satu dengan kloset dan satunya lagi tanpa kloset. Biaya sewa kamar berbeda menurut lantai. Ongkos sewa kamar di lantai 1-3 adalah Rp 4,5 juta per tahun sementara dari lantai 4-5 adalah Rp 4.250.000. Dengan dihuni oleh dua orang setiap kamarnya, masing-masing penghuni hanya perlu membayar setengah dari total biaya sewa. Biaya tersebut belum termasuk listrik. Setiap item dihitung sesui ketentuan biaya listrik yang berlaku.
Terdapat jam malam yang diberlakukan di asrama ini. Penghuni tidak diperkenankan pulang ke asrama melebihi pukul 22.00 WIB, tanpa seizin ibu asrama ataupun satpam asrama. Pelanggaran tata tertib bisa menjadi pertimbangan untuk bagi kepala asrama untuk tidak menerima permohonan penghuni yang ingin melanjutkan tinggal di sana.
Dengan lokasi yang lumayan jauh dari jalan raya, asrama yang satu ini berupaya memenuhi kebutuhan penghuninya dengan menyediakan jasa fotokopi, warung internet, laundry, dan kantin. Ada pula mushola yang biasa digunakan untuk shalat berjamaah.
2. Asrama Pedca
Asrama yang bernama resmi Asrama Biro Administrasi Ex Pedca dulunya merupakan pusat pelatihan untuk politeknik pertanian. Terdapat tiga jenis fasilitas, yakni asrama putra dan putri, wisma D, serta wisma E. Terdapat 10 kamar di asrama putra dan 9 kamar di asrama putri dengan masing-masing kamar maksimal dihuni oleh 2 orang mahasiswa.
Sementara itu pada kedelapan wisma yang terdapat di wisma D, masing-masing berisi 3 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu, dan tempat menjemur pakaian. Lalu ada empat wisma E yang masing-masing berfasilitas 3 kamar tidur, 2 kamar mandi, dan ruang tamu. Di tempat ini juga diberlakukan jam malam. Di lantai dasarnya, terdapat kantin untuk memenuhi keperluan penghuni.
Dengan biaya sewa Rp 4 juta per kamar di asrama, Rp 2-5,5 juta per kamar di wisma D, dan Rp 4,5-6 juta per kamar di wisma E, memang tergolong cukup murah. Terlebih karena biaya itu sudah termasuk untuk listrik dan air.
3. Asrama Poma
Sebelumnya, ada isu bahwa asrama yang dibangun dari dana yang dihimpun Persatuan Orang tua Mahasiswa Unpad akan ditutup sementara untuk renovasi. Hingga saat ini, hal tersebut masih dalam tahap perencanaan dan karenanya mahasiswa yang berminat tinggal di Asrama Poma tidak perlu khawatir karena mereka masih membuka pendaftaran tahun ini.
Isu renovasi tersebut didasari oleh harapan yang disampaikan pembantu rektor Unpad bidang keuangan, untuk memastikan mahasiswa yang menghuni Asrama Poma bisa hidup dengan fasilitas yang memadai. Rencana ini masih menunggu keputusan akhir Unpad, kemungkinan Asrama Poma baru mulai ditutup untuk renovasi tahun depan.
Ditanyai tentang kelebihan asrama ini dibandingkan hunian lainnya, Yaya Sarya yang merupakan kepala asrama harian di Poma menjelaskan bahwa asrama tersebut tergolong paling murah. Terdapat 103 kamar yang masing-masing bisa dihuni oleh 2 orang. Untuk setiap kamar ongkos sewanya hanyalah Rp3,5 juta. Biaya tersebut belum termasuk listrik sebesar Rp 25 ribu per penghuni tiap bulannya. Namun jumlah demikian masih bisa berubah sesuai dengan tarif dasar listrik yang berlaku.
4. Bale Padjadjaran
Berbeda dengan ketiga asrama yang disebutkan sebelumnya, Bale Padjadjaran merupakan asrama yang diperuntukkan bagi mahasiswa tahun pertama yang berkuliah di Fakultas Kedokteran Unpad. Terdapat empat bale yang lokasinya di komplek yang sama.
Ketentuan tentang keharusan bagi mahasiswa baru FK Unpad untuk tinggal di Bale Padjadjaran dikeluarkan sejak 2008 lalu. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan beban studi yang berat dengan konsep tutorial berdasarkan problem based learning. Bale Padjadjaran 1 diperuntukkan bagi mahasiswa asing yang mengikuti program twinning, sementara Bale Padjadjadjaran 2 hingga 4 digunakan mahasiswa tahun pertama FK Unpad lainnya baik yang mengambil kelas reguler maupun kelas pengantar bahasa Inggris (KPBI).
Ditemui saat belajar bersama teman-temannya di ruang tutorial, Tiara Aulia (19) menyebutkan, “Pas Ospek itu membantu. Gampang untuk koordinasi walau sampai malam.” Selanjutnya karena ditempatkan di hunian yang sama dan berdekatan, mahasiswa FK dapat melatih soal dan membahasnya bersama-sama.
Sebagian kakak kelas mereka yang tidak sempat dikenai aturan tinggal di bale mengaku iri dengan adanya ketentuan tersebut bagi adik kelas mereka. “Mereka kompak,” sebut Erma Arnika Dewi yang merupakan mahasiswa FK angkatan 2007. Hal ini tentu terkait dengan kemudahan koordinasi dengan sesama angkatan.
Meski mengaku sependapat dengan Erma tentang kekompakan mahasiswa baru yang ditempatkan di Bale Padjadjaran, Lastri Swastanita yang juga dari angkatan 2007 merasa bahwa ia bisa jadi merasa stres jika harus ditempatkan di Bale Padjadjaran di mana setiap harinya harus melihat teman yang terus belajar.
Sama seperti asrama dalam kampus lainnya, ada pengawasan yang ketat bagi penghuni di antaranya terkait pergaulan lawan jenis dan jam malam. Setiap kamar berisi perabotan seperti tempat tidur, meja belajar, dan lemari. Terdapat kamar mandi dan koneksi internet wi-fi. Lalu ada pula dapur, jasa pencucian pakaian, studio band, ruang karaoke, ruang fitness, ruang rapat, perlengkapan tenis meja, jasa fotokopi, swalayan, cafe, dan warung internet untuk melengkapi berbagai keperluan penghuni.
Asrama mahasiswa provinsi
Bagi sebagian orang, hidup di tengah orang-orang yang berasal dari daerah yang sama mungkin dirasakan lebih nyaman. Selain bisa berbagi bahasa yang sama, tinggal dengan orang berlatar belakang kebudayaan yang sama bisa mengurangi kemungkinan gegar budaya di tempat baru. Hal yang sama bisa menjadi pertimbangan bagi mahasiswa untuk tinggal di asrama mahasiswa provinsi.
Berikut ini adalah sejumlah asrama mahasiswa provinsi yang letaknya tak terlalu jauh dari Unpad, baik yang di Bandung maupun Jatinangor:
– Nusa Tenggara Barat
Bagi mahasiswa asal Nusa Tenggara Barat, terdapat Villa Rinjani yang berlokasi di Jl. Jalak No. 2 Bandung (belakang Kantor Pusat Telkom, dekat lapangan Gazibu). Informasi lebih lengkap bisa didapatkan dengan datang langsung ataupun melalui telepon ke 022-2508051.
– Aceh
Bagi mahasiswa asal provinsi Aceh, terdapat sejumlah asrama provinsi yang bisa menjadi pilihan alternatif, yakni Wisma Teuku Umar Bandung di Jl.Cicendo No 09 Bandung, Wisma Panglima Nyak Makam – JL. Caringin No.51 Rt.12 Rw.02. Jatinangor, atau Wisma Mahasiswa Aceh di Jl.Belimbing 3 & 7, Bandung, 40114
– Jambi
Asrama Mahasiswa Jambi terletak di Jl Sultan Tirtayasa 33, Bandung. Untuk informasi lebih lengkap bisa dilakukan melalui telepon ke 022-4260830
– Sulawesi Selatan
Terdapat sejumlah asrama provinsi untuk mahasiswa asal Sulawesi Selatan, di antaranya adalah Wisma Mahasiswa Latimodjong di Jalan Lamping no.17 Bandung (telp.022-2031959), Asrama Mahasiswa Sumsel di Jl. Purnawarman No 57, Bandung (telp.022-4218851), dan Asrama Lontara di Jl. Flores No. 1 Bandung.
– Lampung
Mahasiswa asal provinsi Lampung bisa menempati asrama provinsi yang terletak di Jl. Hasanuddin no 14, Bandung.
– Bangka
Asrama provinsi untuk mahasiswa asal Bangka terletak di Ir Juanda No 321, Bandung.
Kamar kost
Biaya untuk sewa sebuah kamar kost tergantung pada luas kamar, fasilitas yang tersedia, juga seberapa strategis lokasinya di tengah kebutuhan dari kegiatan kampus dan pusat perbelanjaan. Biasanya ongkos sewa sebuah kamar kost berkisar dari 2 hingga 9 juta rupiah.
Kelebihan tinggal di kamar kost adalah mahasiswa bisa berinteraksi dengan mahasiswa dari latar belakang berlainan, yang tinggal di kamar lain di tempat kost yang sama. Sayangnya, banyaknya pembangunan tempat kost dengan bangunan tinggi bisa berdampak pada kesehatan lingkungan penghuninya. Di antaranya adalah kurangnya pencahayaan, sanitasi, sirkulasi udara, dan lain sebagainya.
Jika berencana untuk sering pulang-pergi ke kampung halaman, ada baiknya jika memilih kamar kost yang memiliki pencahayaan dan sirkulasi udara lebih baik karena kelembaban udara bisa menyebabkan sejumlah kerusakan pada barang-barang dalam ruangan.
Rumah sewa
Rumah sewa biasanya menjadi pilihan alternatif bagi mereka yang ingin mendapatkan lebih banyak privasi. Umumnya tidak ada peraturan seperti yang terdapat pada asrama kampus. Fasilitas yang ditawarkan berbeda-beda, mulai yang hanya memiliki satu kamar dengan kamar mandi dan ruang tamu, hingga yang berisi beberapa kamar. Untuk rumah sewa yang berisi beberapa kamar biasanya dipilih oleh mahasiswa yang ingin menyewa satu rumah bersama teman-teman yang sudah dikenalnya.
Sebagian besar rumah yang disewakan, lokasinya lebih jauh daripada tempat kost. Hal ini membuka kemungkinan mahasiswa yang menghuninya bisa lebih bersosialisasi dengan penduduk setempat. Kisaran biaya sewa sebuah rumah berkisar dari 3-15 juta rupiah per tahun. Besarnya biaya tersebut bergantung pada jumlah dan besar kamar, fasilitas yang tersedia, juga penggunaan air dan listrik.
Dengan banyaknya pilihan yang ada, yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyesuaikan dengan kebutuhan setiap calon penghuni. Mahasiswa baru baiknya banyak bertanya pada mahasiswa tingkat atas tentang kesibukan di fakultas atau program studi yang hendak diambil. Ini dikarenakan meski jam perkuliahan biasanya dilakukan sejak pukul 7.50 pagi hingga 5 sore, sejumlah program studi tertentu memiliki jam praktik yang berbeda.
Lalu kesibukan berorganisasi dan kegiatan lainnya juga perlu diperhatikan. Jika sekiranya tidak bisa menyesuaikan dengan jam malam atau aturan-aturan yang berlaku di tempat hunian, baiknya memilih tempat yang lebih sesuai. Masalah jarak dan fasilitas merupakan faktor pendukung bisa menentukan mobilitas di tengah kesibukan sebagai mahasiswa. Setelah semua persiapan yang ada dan ditambah sikap yang baik di lingkungan setempat, pasti tidak ada masalah untuk Anda merasa “di rumah”, meski sedang berada di negeri orang.
Sumber : http://www.unpad.ac.id