(elsaelsi.com) – Vaksinasi itu telah menorehkan catatan menyedihkan sekaligus memedihkan. Meskipun akhirnya justru menyematkan nama-nama mereka dalam guratan tinta emas rekaman sejarah.
Saat itu Agustus 1944. Jepang mengumpulkan para romusha di bedeng transit di Klender, Jakarta Timur. Para romusha tersebut diambil dari desa-desa di Jawa. Sebelum diberangkatkan ke Birma (kini Myanmar) sebagai pekerja paksa untuk membangun jalan kereta api, mereka lebih dulu divaksinasi TCD (tifus, kolera, disentri).
Baca lebih lanjut